Cari Berita

Hari-hari yang Panjang di PN Jakpus

article | Sidang | 2025-09-27 08:05:30

Jakarta- Lampu lorong satu persatu dimatikan. Temaram pun tampak di sana-sini. Koridor perlahan lengang. Keheningan menjadi kawan di sejumlah ruang sidang di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Tapi itu tidak terjadi di salah satu ruang sidang di lantai 2 Gedung PN Jakpus. Lampu menyala masih terang. Pendingin ruangan masih berdesir. Majelis yang terdiri dari 5 hakim masih menyimak serius dan sesekali mengernyitkan dahi. Di bangku Penuntut Umum, tampak raut jaksa dari KPK terlihat serius mencermati sidang sambil menahan lelah. Adapun dari meja Penasihat Hukum, tampak muka-muka para advokat penuh semangat membela kliennya. Sejumlah berkas dibolak-balik dengan teliti sembari mempersiapkan pertanyaan kepada para saksi untuk menangkis dakwaan.Berdasarkan informasi yang dihimpun DANDAPALA, sidang itu terkait kasus dugaan korupsi LPEI. Sidang itu dimulai sejak Kamis (25/9) pukul 10.00 WIB pagi. Saat jam dinding menunjukan pukul 23.55 WIB, ketua majelis hakim menutup sidang. Setelah sesaat setelah hari berganti, ketua majelis kembali membuka sidang pada Jumat (26/9) pukul 00.05 dini hari. Usai berjam-jam pembuktian dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari pihak JPU, akhirnya sidang ditutup pukul 00.55 WI. Perlahan, majelis dan para pihak beranjak Kembali ke tempat peristirahatan masing-masing, sedangkan terdakwa kembali ke tahanan. Di depan gedung, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat sudah temaram gelap. Sepi. Cuaca mulai dingin menginjak dini hari.Sidang LPEI di atas merupakan salah satu persidangan yang memasuki reli-reli panjang pembuktian. Di hari Kamis yang sama tersebut, juga ada persidangan kasus ASDP dengan agenda pemeriksaan ahli, kasus TASPEN dengan agenda pledoi dan kasus impor gula dengan agenda pemeriksaan ahli.Untuk sidang kasus ASDP disudahi pukul 21.30 WIB. Sejatinya, masih ada 1 ahli lagi yang akan dimintai keterangan. Namun ketua majelis Sunoto memilih menunda pemeriksaan karena kondisi fisik yang sudah mulai lelah akibat sidang sejak pagi. Adapun sidang kasus impor gula selesai pukul 22.00 WIB setelah digeber sejak pukul 10.30 WIB dengan memeriksa 5 ahli yang dihadirkan oleh 4 terdakwa.Bagaimana dengan kasus TASPEN? Meski hanya beragendakan pembacaan pledoi dari 2 terdakwa, namun baru selesai pukul 23.00 WIB. Selidik punya selidik, satu terdakwa membuat pledoi hingga 900 halaman. Sehingga, pun diringkas pembacaannya, masih membutuhkan waktu berjam-jam membacanya.Jumat Rasa SeninSaat fajar menyingsing, cahaya matahari menembus daun-daun pepohonan menerobos hingga ke kaca lobi Gedung PN Jakpus. Satu persatu hakim dan pegawai bergegas datang dan absen sebelum pukul 08.00 pagi. Pagi itu, kesibukan dimulai dengan peringatan Maulid Nabi di Masjid PN Jakpus dengan diisi pengajian dan berbagi sedikit rezeki kepada anak yatim. Setelah pukul 09.00 WIB, persiapan sidang pun dimulai. Sejumlah pegawai membawa troli-troli berisi berkas ke ruang sidang. Petugas lain mengecek ruangan hingga peralatan sidang, apakah ada masalah atau tidak. Para hakim memilih di ruangan sambil membaca dan mempelajari berkas yang ditanganinya. Ada juga yang berdiskusi soal isu-isu hukum terkini.Setelah mendapatkan informasi dari Panitera Pengganti bila terdakwa, penuntut dan penasihat hukum siap, maka majelis bergegas mengambil toga dari almari dan memakainya. Sejurus kemudian langsung menuju ruang sidang. Dengan khidmat, sidang dibuka dan proses mencari keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa pun dimulai. Detik terus bergerak. Menit berganti jam. Dan malam tidak terasa kembali datang. Pekan-pekan dua minggu terakhir kali ini menjadi proses sidang yang cukup menyita waktu karena hampir semua sidang tipikor memasuki tahap pembuktian. Berjam-jam majelis menyimak berbagai argumen para pihak, memperhatikan seksama jaksa penuntut umum (JPU) dan penasihat hukum beradu argumen. Setelah sidang ditutup, majelis hakim harus membaca berkas kembali di ruang kerja, mencermati kata demi kata dan mencari referensi hukum terkait. Sesekali ditemani secangkir kopi memecah kebuntuan konsentrasi. Kalau pun masih belum cukup waktu,  majelis masih membuka berkas dari laptop dari kediamannya di akhir pekan. Menyusun puzzle perkara menjadi satu kesatuan agar bisa menjadi gambar keadilan yang utuh.Senin berganti selasa, dan tidak terasa sudah hari Jumat lagi. Weekend akhirnya datang. Tapi agenda sidang Senin sudah menanti lagi…