Surabaya - Pada
hari Rabu tanggal 30 April 2025, di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Lantai V,
Universitas Airlangga, Kampus C Surabaya telah dilaksanakan pengukuhan guru
besar Universitas
Airlangga. Ada 6 guru besar yang dikukuhkan, tepatnya 4 guru
besar Fakultas Hukum, 1 guru besar Fakultas Vokasi dan 1 guru besar dari
Fakultas Psikologi.
Adapun guru besar
yang dikukuhkan pada hari itu antara lain adalah Prof.
Iman Prihandono dengan
judul naskah pengukuhan “Uji Tuntas hak Asasi Manusia Secara Wajib Sebagai
Instrumen Hukum Mewujudkan Praktik Bisnis Yang Bertanggungjawab”. Prof. Aktieva
Tri Tjitrowati dengan
judul naskah pengukuhan “Pendekatan Humanity Dalam Pengaturan Global Public
Goods Menuju Sustainable Development Goals Di Bidang Kesehatan Dan Lingkungan
Internasional”. Prof. Sri Winarsih dengan judul naskah pengukuhan “Strategi
Penanganan Tumpang Tindih Hak Atas Tanah Di Indonesia Dalam Perspektif Hukum
Agraria Dan Hukum Administrasi”. Prof. Rr. Herini Siti Aisyah dengan naskah pengukuhan
“Peningkatan Profesionalitas Pengelolaan Dana Desa Sesuai Tata Kelola Hukum
Keuangan Negara”. Dua guru
besar lainnya, 1 dari Fakultas Vokasi yaitu Prof. Bambang Suharto dan Prof.
Endang Retno Surjaningrum dari Fakultas Psikologi.
Pengukuhan tersebut dihadiri oleh undangan
antara lain Civitas
Akademika
Universitas Airlangga, para
Guru besar, serta undangan dari berbagai kalangan
termasuk dari lingkungan Mahkamah Agung, hadir antara lain Ketua Mahkamah Agung selaku Ketua
Majelis Wali Amanah Universitas Airlangga Prof. H. Sunarto, Wakil Ketua
Mahkamah Agung Non Yudisial Suharto, Ketua Kamar Pengawasan H. Dwiarso Budi
Santiarto dan beberapa hakim agung
lainnya.
Baca Juga: Ketua MA: Pimpinan-Hakim Agung Tak Perlu Dibukakan VIP Room Bandara!
Dalam kesempatan
sambutan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Airlangga yaitu Prof. Mohammad
Nasih yang adalah putra asli Lamongan, beliau menyampaikan kegembiraannya atas
bertambahnya jumlah guru besar Universitas Airlangga yang saat ini secara
prosentase adalah sebesar 17 % dari jumlah keseluruhan dosen Universitas
Airlangga. Kedepan Universitas Airlangga mantargetkan prosentase guru besar
adalah sebesar 20 %. Dalam kesempatan sambutan pembukaan itu rektor Unair juga
menyampaikan harapan agar dengan bertambahnya jumlah guru besar di Universitas
Airlangga semakin memperkuat kontribusi para guru besar dalam aspek kepengajaran.
Beliau juga mengingatkan agar civitas akademika Universitas Airlangga berusaha
sekuat fikiran dan tenaga meningkatkan posisi ranking Unair di tingkat dunia
yang salah satunya adalah dengan meningkatkan karya publikasi akademik.
Khususnya karena ada empat guru besar dari fakultas hukum yang dikukuhkan,
Rektor Unair juga berharap bahwa hukum harus hadir untuk menjaga ketertiban.
Termasuk juga beliau menyampaikan harapan agar seluruh insan bangsa semakin
mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.
Diantara undangan kehormatan terdapat juga
salah satu alumni terbaik Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang sekarang
sedang menjalankan Amanah sebagai ketua Mahkamah Republik Indonesia yaitu Prof. Sunarto yang dalam sambutan selaku Ketua
Majelis Wali Amanah Universitas Airlangga beliau menyampaikan beberapa hal
antara lain bahwa karena luasnya ilmu pengetahuan serta sektor akademik maka
tidak boleh ada ego sektoral diantara beberapa bidang ilmu tersebut. Beliau
menekankan pentingnya kerja bersama antar berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Selaku ketua Majelis Wali Amanah Universitas Airlangga beliau juga menekankan
pentingnya penerapan etika dalam hidup dan karir, juga tentang pentingnya
sinergi antara intelektualitas dan integritas. Dalam pengibaratan menurut beliau
bahwa integritas tanpa intelektualitas ibarat pelita ditangan bayi sedangkan
intelektualitas tanpa integritas ibarat pelita di tangan pencuri. Maka
integritas dan intelektualitas ibarat dua wajah dalam satu keping koin yang
harus utuh dan tidak bisa dipisah pisahkan.
Beliau juga
menyampaikan harapan kalau saat ini Unair ada pada ranking 308 ranking dunia
maka kedepan Unair diharapkan bisa naik ke ranking 200 dunia (world rank).
Khusus untuk Fakultas Hukum Unair berdasarkan pemeringkatan Scimago Institution
Rankings (SIR), tahun 2023 FH Unair berada pada peringkat 202 dunia, tahun 2024
naik ke peringkat 104 dunia dan tahun 2025 FH Unair berada pada peringkat 79
dunia dan peringkat 1 nasional. Peringkat tersebut tentu menunjukkan bahwa
Fakultas Hukum Unair selain berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas
pendidikan dan penelitian juga menyebarkan dampak positif seluas luasnya
dibidang hukum melalui sebaran alumninya yang berkarya di banyak sektor.
Scimago Institution Rankings (SIR) sendiri memiliki faktor penilaian kinerja
institusi berdasarkan beberapa faktor, antara lain indikator penelitian,
inovasi dan dampak sosial.
Salah satu Guru
Besar yang dikukuhkan yang juga menjabat sebagai Dekan FH Unair yaitu Prof.
Iman Prihandono mengemukakan kebangaannya atas capaian peringkat 79 dunia dan peringkat
1 nasional sebagai bukti kerja keras seluruh civitas akademika FH Unair mulai
dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dukungan alumni dan mitra lainnya.
Lompatan ini menunjukkan bahwa “kami berada di jalur yang tepat untuk menjadi
fakultas hukum kelas dunia”. Beberapa kerja akademik FH Unair yang digencarkan
sejak beberapa tahun terakhir antara lain meningkatkan kualitas riset,
memperkuat kolaborasi internasional, serta mendorong mahasiswa dan dosen untuk
aktif dalam publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.
Momentum
bertambahnya Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga tersebut juga
merupakan titik pijak baru untuk lebih meningatkan kualitas pendidikan serta penguatan
pembentukan alumni universitas Airlangga berkualitas, cerdas dan berintegritas
sesuai dengan slogan Universitas Airlangga yaitu “Excellence With Morality”.
Baca Juga: Ketua MA: Banyak Keluhan Ketua Pengadilan Stres Saat Dikunjungi Pimpinan
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp Ganis Badilum MA RI: Ganis Badilum