Cari Berita

Refleksi Diri, Kiat Menempa Diri Menjadi Insan Peradilan yang Berintegritas

article | Serba-serbi | 2025-09-12 08:50:38

Kota Bogor - Dalam sunyi perjalanan batin, setiap insan sesungguhnya tengah meniti jalan panjang untuk menjadi pribadi yang utuh - berdiri teguh di atas nilai kebenaran dan kejujuran. Di tengah dunia yang sering menggoda dengan kepalsuan dan kepentingan sesaat, integritas menjadi lentera yang menerangi hati, menuntun langkah agar tak tergelincir dalam gelapnya kompromi moral. Tapi bagaimana cara menempa diri agar tetap setia pada prinsip di saat godaan begitu nyata? Berikut kiat-kiatnya dibawah ini:1) Berlatih Diri Untuk Terus Istiqomah Berakhlakul KarimahAkhlakul karimah adalah akhlak yang mulia, sebagai Hakim maupun Aparatur Peradilan adalah profesi yg amat berat pertanggungjawabannya fi dunya wal akhiroh. Namun disisi lain adalah profesi atau amanah yg dapat mengantarkan pada kemuliaan.Itulah mengapa Hakim sampai disebut Yang Mulia, kemuliaan atas akhlaknya, kemuliaan atas begitu pentingnya posisi kedudukan seorang Hakim dalam menjaga keseimbangan hidup, menegakkan hukum dan keadilan, menjaga peradaban umat manusia, membijaksanai hubungan paling mendasar antar umat manusia yang bernama keadilan, menentukan mana yang benar mana yang salah, tepat dan tidak tepat, menentukan nasib seseorang, bahkan mengalihkan hak seseorang.Garis besar gambaran Hakim, artinya memang sebagai Hakim dituntut untuk terus berlatih berakhlak mulia atau akhlak di atas rata-rata pada manusia umumnya. Pribadi seorang qodhi (Hakim) harus selalu bersih lahir bathin dan mempunyai akhlak mulia sepanjang hidupnya. Salah satu akhlak Rosulullah saw yg dapat kita teladani adalah Pola hidup Sederhana. Artinya tidak berlebih-lebihan dalam segala hal. Karena dapat dipungkiri segala sesuatu yg berlebihan akan sulit berbuat adil.Tak hanya dari kalangan Hakim, aparatur peradilan adalah bagian penting yang tak dapat terpisahkan dengan diri seorang Hakim. Hubungan Hakim dengan Aparatur Peradilan laksana sebuah koin keping uang logam yang mempunyai dua sisi, artinya tidak dapat dipisahkan. Aparatur Peradilan sebagai partner Hakim, maka demikian tuntutan akan berlaku menegakkan integritas adalah hal wajib tanpa terkecuali.2) Berlatih diri untuk terus meminta petunjuk dan perlindungan kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha EsaBanyak cara diri kita untuk terus mendekat diri pada Allah Swt. Istiqomah Membaca Al Quran, banyak berdzikir subhanallah walhamdulillah walailahailallah, Ya Allah, Astagfirullohal’adzim, bersholawat sholaluhu’ala Muhammad, menolong sesama, membersamai anak-anak yatim, mengucap basmallah setiap saat, hasbunallah wanikmal wakiil, dsb.Fadzkuruni adzkurkum, wasykuruli wa la takfurun” yang artinya: “Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku (Allah Swt) akan ingat juga kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari-Ku. Ketika seorang hamba berjalan menuju Allah Swt, maka Allah Swt justru akan berlari menuju kita. Singkatnya, semakin hamba mendekat pada Allah Swt, maka Allah Swt akan senantiasa lebih mendekat dan membersamai hambanya.Apa pentingnya saudara-saudara untuk kita terus bersama Allah?Berlatihlah untuk selalu dekat dengan Allah Swt, sehingga segala sesuatu dalam hidup kita, langkah2 hidup kita, tindak tanduk ucap pangucap kita selalu dalam petunjuk dan bimbingan Allah Swt. Sehingga tangan ini adalah tangan Allah Swt. Kaki ini kaki Allah Swt. Mulut ini mulut Allah. Semua milik Allah Swt dan digerakkan oleh Allah Swt.Inilah selaras dng mengapa ketika kita dalam 7 nilai utama MA menunjuk jari ke atas ini berarti menunjuk kebesaran Allah, menyambungkan diri kita terus bersama Allah, jangan sampai kita ditinggal Allah dalam sekejap pun. la khaufun ‘alaihim wa lâ hum yaḫzanûn. ora ono wedi ora ono susah yen wis gendolan karo Gusti Allah. Artinya tidak ada rasa takut dan sedih yang berlebihan kalau sudah bersama Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih. Bahwa Hakim juga masuk tataran wali Allah. Persoalan hidup yang naik turun, tenang saudara-saudariku. Ingatlah, bahwa hidup ini silih berganti yang pada akhirnya akan ketemu semuanya dengan kita dapati inti sari hikmah kehidupan yang telah kita jalani.Ingatlah saudara-saudaraku, Perjuangan Hakim memang berat, demikian juga dengan perjuangan Rosulullah Saw. laqad jā`akum rasụlum min anfusikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu`minīna ra`ụfur raḥīm Terjemah Arti: Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Rosulullah Saw juga mengharapkan istiqomah beriman/integritas kita dan keselamatan kita. Mudah-mudahan kita semua masuk barisan rosulullah dalam membela dan mengutamakan keimanan dan keselamatan. Secara praktis agar kita dapat petunjuk Allah adalah melanggengkan wudhu. Tabik. (SNR/LDR)