Cari Berita

Semarakkan Idul Adha, PN Ungaran Potong Hewan Kurban

photo | Berita | 2025-06-10 08:20:13

Ungaran, Kabupaten Semarang - Dalam rangka menyemarakkan Hari Raya Idul Adha 1446 H, keluarga besar Pengadilan Negeri (PN) Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,  menggelar kegiatan pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan pada Senin (09/06/2025), bertempat di halaman dan tempat parkir kantor PN Ungaran. Acara berlangsung secara khidmat dan diikuti oleh seluruh Hakim serta Pegawai pada PN Ungaran. Dalam kegiatan  ini, sebanyak dua ekor sapi dan dua ekor kambing dikurbankan. Hewan-hewan kurban tersebut merupakan hasil dari arisan para Hakim dan Pegawai PN Ungaran. “Sebagai wujud solidaritas dan kepedulian sosial”, ujar Humas PN Ungaran, Raden Anggara Kurniawan kepada DANDAPALA.Rangkaian acara dimulai pada pukul 07.00 WIB, diawali dengan kegiatan sarapan bersama dan  dilanjutkan dengan prosesi pemotongan hewan kurban dengan memastikan bahwa seluruh tahapnya dilakukan secara tertib dan sesuai syariat. Ketua PN Ungaran, Golom Silitonga, yang diwakili oleh Raden Anggara Kurniawan secara simbolis menyerahkan hewan kurban kepada Panitia Kurban, Roni Rachman. Suasana kekeluargaan sangat terasa, terlebih saat seluruh peserta ikut berperan aktif dalam memotong dan membungkus daging korban.Hasil pemotongan daging kurban didistribusikan kepada seluruh keluarga besar PN Ungaran dan warga sekitar kantor sebagai bentuk berbagi berkah dan memperkuat tali silaturahmi dengan masyarakat sekitar.“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dengan jumlah hewan kurban yang lebih banyak”, jelas Raden Anggara Kurniawan. Ia juga menyampaikan supaya semangat kebersamaan ini terus terjaga dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas.Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga momentum mempererat hubungan antar pegawai dan masyarakat, sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan di lingkungan PN Ungaran. (Cyrose Narawangsa, Raden Anggara Kurniawan, AL)

Ketua MA: Banyak Keluhan Ketua Pengadilan Stres Saat Dikunjungi Pimpinan

article | Berita | 2025-01-09 17:00:34

Ketua Mahkamah Agung (MA) Prof Sunarto mengaku mendengar banyak keluhan dari pimpinan pengadilan tingkat pertama saat dikunjungi pimpinan pengadilan tingkat banding. Oleh sebab itu, Prof Sunarto meminta agar pimpinan tingkat banding tidak lagi membebani anak buahnya itu.“Saya mohon agar ini diperhatikan sungguh-sungguh karena banyak keluhan dari pimpinan pengadilan tingkat pertama ketika dikunjungi oleh pimpinan tingkat banding menjadi stres, tertekan jiwanya karena bingung harus melayani pimpinan tingkat banding,” kata Prof Sunarto.Hal itu disampaikan usai melantik 11 Ketua Pengadilan Tinggi (PT) di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025). Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu memerintahkan perilaku meminta dilayani agar ditinggalkan.“Saya mohon tidak ada laporan lagi di bawah kepemimpinan saudara di pengadilan tingkat banding,” ucap Prof Sunarto.Oleh sebab itu, Prof Sunarto kepada pimpinan Ketua Pengadilan Tinggi agar jangan sampai merepotkan anak buahnya.“Kalau turun ke Satker sekali lagi, jangan merepotkan Satker. Kalau pimpinan tingkat banding atau hakim tinggi turun ke Satker, tidak ada dana, sebaiknya tidak perlu turun kalau merepotkan Satker di tingkat pertama,” kat Prof Sunarto tegas.“Itu namanya pimpinan tidak melayani. Tapi pimpinan minta dilayani. Polanya sudah beda, eranya sudah beda,” sambung Prof Sunarto berpesan.Selain itu, selaku Ketua MA, Prof Sunarto berpesan agar kegiatan seremoni diminimalisir. Sebab acara seremoni bisa mendorong hal-hal yang tak diinginkan.“Semua acara-acara yang bersifat seremonial sedapat mungkin diminimalisir,” tutur Prof Sunarto.Prof Sunarto usai dilantik sebagai Ketua MA langsung mempraktikkan pola kepemimpinan sederhana, tanpa meninggalkan kewibawaan. Seperti mengajak pimpinan MA menggunakan kendaraan HIACE saat kunjungan ke lembaga tinggi negara. Juga melakukan acara di Gedung Pengadilan, bukan di hotel. Prof Sunarto juga tidak mendapatkan pengawalan protokoler ketat bila ke daerah. Bahkan kerap Prof Sunarto meminta jadwalnya perjalanannya dirahasiakan agar tidak merepotkan anak buahnya.“Lakukan kegiatan sesederhana mungkin dan sehemat mungkin tanpa membebanin siapa pun kecuali dengan penuh keikhlasan,” pungkas Sunarto yang pernah menjabat Kepala Badan Pengawasan (Bawas) itu.(asp)