Cari Berita

Menguatkan Budaya Literasi: Merawat Ekosistem Menulis dan Membaca di Dandapala

Bintoro Wisnu Prasojo – Hakim PN Serui - Dandapala Contributor 2025-09-14 16:00:12
Dok. Penulis.

Di era digital yang serba cepat ini, menjaga ekosistem menulis dan membaca menjadi semakin penting, terutama dalam konteks komunitas spesifik seperti dunia peradilan. Dandapala, sebagai majalah dan portal berita digital telah menjadi wadah vital bagi para warga pengadilan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran.

Majalah ini tidak hanya menyajikan informasi terkini seputar peradilan umum, tetapi juga membangun sebuah ekosistem di mana menulis dan membaca saling mendukung, memperkuat transparansi, dan meningkatkan kualitas layanan peradilan di Indonesia.

Dandapala bukan sekadar sebuah platform jurnalistik, melainkan sebuah ekosistem dinamis yang mempertemukan para warga pengadilan dari berbagai latar belakang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman, dan refleksi melalui tulisan.

Baca Juga: Environmental Ethic Sebagai Pilar Keadilan Ekologis

Dandapala pertama kali muncul sebagai majalah cetak yang seiring perkembangan teknologi, ia berevolusi menjadi platform digital melalui situs dandapala.com, yang menyediakan akses mudah bagi siapa saja untuk membaca edisi terbaru maupun arsip lama. Tujuannya sederhana namun mulia: menyajikan berita, analisis, dan informasi terkini dari warga peradilan.

Di banyak tempat, menulis terasa seperti ujian. Harus sempurna. Harus memenuhi standar. Harus "pantas". Tapi Dandapala bukan tempat seperti itu. Ia tidak mengadili. Ia memeluk. Tulisan di sini tak harus rumit. Tak harus viral. Yang penting: ia jujur, tulus, dan punya niat baik.

Di Dandapala, tak ada yang mencibir. Yang ada hanyalah mereka yang ingin belajar bersama. Dan karena itulah, ekosistem ini terasa hangat. Ia bukan tempat kompetisi, melainkan tempat kolaborasi. Tidak ada yang berdiri di panggung sendirian. Semua saling menyalakan, saling memberi ruang, saling mengingatkan.

Salah satu kekuatan utama Dandapala terletak pada partisipasi aktif warga pengadilan yang secara konsisten menghasilkan berbagai artikel, opini, dan kajian hukum. Tidak jarang tulisan-tulisan tersebut lahir dari pengalaman lapangan, dilema etik, maupun diskursus akademik yang sangat relevan dengan dunia hukum dan peradilan.

Dengan begitu, Dandapala tidak hanya menjadi media komunikasi internal, tetapi juga sarana edukatif bagi publik dan sesama pelaku hukum. Di sisi lain, tingginya minat baca dari masyarakat, mahasiswa hukum, praktisi, dan para penegak hukum terhadap konten Dandapala menunjukkan betapa ekosistem menulis ini telah berhasil membangun jembatan dialog yang kuat dan produktif.

Banyak pembaca yang aktif membaca mengomentari dan membagikan tulisan, menandakan bahwa Dandapala mampu menjadi wadah interaktif yang mengedepankan pertukaran pengetahuan dan wawasan.

Dengan berkembangnya platform seperti Dandapala, diharapkan bukan hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pengadilan, tetapi juga memperkuat transparansi dan akuntabilitas lembaga hukum melalui penyebaran informasi yang tepat dan akurat.

Ekosistem menulis dan membaca yang sehat akan menghasilkan narasi hukum yang berimbang dan membumi, sehingga masyarakat luas mendapat manfaat nyata dari perkembangan dunia peradilan. Dari sinilah, merawat Dandapala bukan sekadar menjaga sebuah media, melainkan membina sebuah gerakan literasi hukum yang melibatkan seluruh lapisan warga pengadilan dan khalayak pembaca secara aktif dan berkelanjutan.

Namun ekosistem ini tak bisa tumbuh sendiri. Ia perlu dirawat. Dirawat dengan kehadiran, dengan partisipasi, dengan cinta yang tak bersyarat. Tak cukup hanya satu-dua orang yang menulis. Tak cukup hanya beberapa yang membaca.

Merawat ekosistem ini memerlukan komitmen berkelanjutan dari semua pihak. Pertama, warga pengadilan perlu terus didorong untuk menulis dengan tema-tema yang aktual dan memberikan nilai tambah, misalnya tentang reformasi hukum, prosedur peradilan, teknologi dalam kepaniteraan, atau isu-isu kebijakan publik yang berdampak pada penegakan hukum. Kedua, komunitas pembaca harus dijaga agar tetap kritis dan terbuka, sehingga muncul dialog yang konstruktif sekaligus apresiasi terhadap karya-karya tersebut.

Kita semua warga peradilan adalah penjaga ekosistem ini. Para penulis perlu terus menyirami Dandapala dengan gagasan dan ketulusan. Pembaca harus terus menghangatkan udara dengan apresiasi dan dialog.

Editor dan penggerak perlu menyulam benang-benang yang mengikat semua ini agar tak tercerai. Dan yang paling penting: jangan menunggu ilham datang untuk menulis. Tulislah dari kehidupan itu sendiri—dari apa yang kita lihat, alami, rasakan, pikirkan. Karena menulis bukan soal kemampuan, melainkan soal keberanian.

Apa yang kita tulis hari ini bisa jadi hanya sekilas bagi kita. Tapi di masa depan, ia bisa jadi warisan yang berarti bagi generasi berikutnya. Tulisan bukan hanya tentang sekarang. Ia adalah jembatan ke masa depan.

Bayangkan, suatu hari nanti, ada yang membuka arsip Dandapala dan menemukan kisah tentang bagaimana para warga Pengadilan menulis dan berpikir di tengah tantangan zamannya. Mereka tak akan hanya menemukan teks, tapi menemukan roh: semangat zaman, nilai-nilai kejujuran, dan keteguhan hati dalam menjaga suara nurani.

Baca Juga: Meneropong Pojok Literasi di PN Paringin

Itulah mengapa setiap tulisan layak dihargai. Karena ia bukan hanya karya. Ia adalah jejak. Dan jejak itu akan menjadi bagian dari sejarah kecil yang membentuk kita sebagai manusia dan sebagai bangsa. Pada akhirnya, merawat ekosistem menulis dan membaca bukanlah beban. Ia adalah bentuk cinta. Cinta pada pengetahuan. Cinta pada sesama. Cinta pada kebebasan berpikir dan berekspresi yang bertanggungjawab.

Di tengah tantangan seperti misinformasi dan penurunan minat baca, Dandapala menjadi contoh bagaimana sebuah majalah khusus dapat bertahan dan berkembang. Mari kita dukung terus, agar ekosistem menulis dan membaca di Dandapala tetap hidup, memberikan manfaat bagi peradilan yang lebih adil dan transparan bagi seluruh rakyat Indonesia. (snr/ldr)

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI