Cari Berita

Tradisi Mangupa-upa Mewarnai Pelantikan Hakim di PN Balige

article | Berita | 2025-06-26 09:20:15

Balige, Sumatera Utara. Gelombang pelantikan Hakim angkatan 9 Tahun 2025 mewarnai berbagai pengadilan di penjuru negeri. Tak terkecuali PN Balige yang telah melaksanakan pelantikan terhadap 10 Hakim pada Selasa 24/6. Ketua PN Balige dalam pelantikan hakim baru tersebut menyampaikan 5 (lima) sifat hakim yang harus selalu diingat. “Pertama adalah Kartika artinya melambangkan ketakwaan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab, yang kedua adalah Cakra artinya melambangkan kemampuan untuk membasmi kebathilan, kezaliman, dan ketidakadilan, yang ketiga adalah Candra artinya melambangkan kebijaksanaan dan kewibawaan dalam mengambil keputusan, yang keempat adalah Sari artinya melambangkan budi luhur dan perilaku terpuji dan yang kelima adalah Tirta artinya nelambangkan kejujuran dan kebersihan hati dalam menjalankan tugas.” Namun ada hal yang menarik saat pelantikan Hakim di PN Balige yang diikuti dengan Dekke upa-upa atau "Mangupa-upa" yang merupakan tradisi adat Batak, khususnya di Toba. “Dekke upa-upa atau "Mangupa-upa" merupakan ungkapan rasa syukur dan permohonan doa Mangupa-upa adalah bentuk ungkapan syukur dan permohonan doa kepada Tuhan dan leluhur, dengan harapan agar orang yang diupa-upa diberikan keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan. Rangkaian mangupa-upa tersebut meliputi pemberian "Boras sipir ni tondi", memberi minum "Aek Sitio-tio" dan memberi makan dengan "Ikan simudur-udur", kutip DANDAPALA dari rilis yang diterima Rabu malam 25/6. Rilis tersebut lebih lanjut menyampaikan, mengupa-upa dilakukan oleh Ketua PN Balige, Makmur Pakpahan, terhadap 10 (sepuluh) orang Hakim Muda Angkatan IX yang akan bertugas di Pengadilan Negeri Balige, yakni 1.  Ridha Fahmi Ananda, S.H. 2. ⁠Josua Navirio Pardede, S.H. 3. ⁠Sayid Aziz Imam Mahdi, S.H. 4. ⁠Nida ‘Ul Haq Lubis, S.H. 5. ⁠Hana Serbina Br. Sembiring, S.H. 6. ⁠Putri Tresia Tampubolon, S.H. 7. ⁠Josua Aginta Ginting, S.H. 8. ⁠Pearl Princila Br Manurung, S.H. 9. ⁠Anderson Peruzzi Simanjuntak, S.H. 10. Sarah Yananda, S.H. “Kegiatan Mangupa-upa tersebut dilekatkan dengan pengambilan sumpah jabatan hakim dan pelantikan terhadap 10 Hakim baru yang akan bertugas di PN Balige. Momen sakral ini juga dihadiri oleh seluruh aparatur PN Balige, orangtua atau keluarga dari Hakim yang dilantik serta pemuka Agama dengan tetap mempedomani SEMA 7/2020 tentang Larangan Pungutan dalam Kegiatan Pelantikan dan Pembiayaan Kegiatan Dinas Lainnya dan SE Dirjen Badilum Nomor 4/2025 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana bagi Aparatur Peradilan,” tutup rilis tersebut. (LDR)

Semarak HUT ke-72, IKAHI Cabang Balige Baksos di Panti Asuhan

article | Berita | 2025-03-24 14:50:35

Balige - Pengadilan Negeri (PN) Balige, Sumatera Utara (Sumut) menyelenggarakan bakti sosial di Panti Asuhan HM Yasin Tambunan Balige. Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangkaian semarak HUT IKAHI Ke-72 dan berlangsung meriah meski dalam moemen bulan puasa ramdahan. Sebagaimana informasi yang dihimpun DANDAPALA, Senin (24/3/2025), kegiatan baksos tersebut turut dihadiri oleh Pembina I PC IKAHI Balige, Dr Makmur Pakpahan, Pembina II PC IKAHI Balige, Sudarman dan para hakim PN dan Pengadilan Agama (PA) Balige, Panitera, Sekretaris, serta seluruh pegawai dari PN Balige dan PA Balige.Kegiatan bakti sosial ini merupakan bukti nyata kepedulian dari aparatur pengadilan terhadap masyarakat, khususnya bagi saudara-saudara yang membutuhkan.  Pengurus panti asuhan menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas perhatian yang diberikan oleh PC IKAHI Balige“Semoga kegiatan ini memberikan semangat motivasi bagi anak-anak dalam mengejar cita-citanya melalui pendidikan,” kata pengurus panti.Para pembina  IKAHI Cabang Balige kompak menyampaikan semoga kegiatan bakti sosial ini bisa dilaksanakan kembali pada tahun-tahun berikutnya. Suasana yang penuh kehangatan ini diharapkan menjadi momentum pengingat bagi aparatur pengadilan dan masyarakat bahwa nilai-nilai sosial itu masih ada dan akan selalu ada. Ini menjadi bagian dari komitmen lembaga peradilan untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan sosial dan keadilan di Indonesia. (wi/asp)