Sorong- Pengadilan Negeri (PN)/Pengadilan Perikanan Sorong, Papua Barat menerima kunjungan Ketua Tim Kerja Penanganan Pelanggaran dari Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual, Irwan Maulana dkk. Hadir juga Penyidik PSDKP Tual Agung Triyono dan Kepala Satwas SDKP Sorong .
Kunjungan kerja pada Senin (22/9) lalu tersebut dalam rangka berkoordinasi persoalan illegal fishing yang terjadi di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) di wilayah kerja Pangkalan PSDKP Tual. Rombongan juga menyerahkan 2 berkas untuk memperoleh persetujuan penyitaan dan penggeledahan.
Baca Juga: PN Tual Gelar Public Campaign ZI, No Korupsi No Gratifikasi
Dalam dialog yang sangat hangat dan konstruktif tersebut, juga dibangun kesepahaman dan komitmen bersama dalam upaya penegakan hukum yang adil. Sehingga, sumber daya perikanan tetap terjaga, lestari dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bangsa dan negara.
Ketua PN/Pengadilan Perikanan Sorong Beauty Dietje E. Simatauw memanfaatkan kesempatan ini dengan mensosialisasikan aplikasi e-Berpadu. Ia menjelaskan berbagai fitur dan manfaatnya.
“Aplikasi ini bertujuan untuk digitalisasi, percepatan, efesiensi dan penyederhanaan layanan perkara pidana,” ucapnya sebagaimana diwartakan dalam Rilis Berita PN Sorong.
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Ketua PN Sorong dan didampingi para hakim Ad Hoc Perikanan pada PN/Pengadilan Perikanan Sorong itu memberikan apresiasi positif atas kedatangan Tim Pangkalan PSDKP Tual dan rombongan.
Baca Juga: DNA Ikan: Mengungkap Misteri Kejahatan Illegal Fishing Kompleks
“Laut Maluku dan Papua sangat kaya sumber daya ikan hingga ditetapkan sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN). Kedua laut tersebut memiliki potensi perikanan tangkap jutaan ton per tahun. Sehingga, pemanfaatannya bagi kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat, bangsa dan negara adalah sebuah kemestian,” bunyi Rilis Berita PN Sorong. (Anandy Satrio/zm/wi)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI
