Cari Berita

DNA Ikan: Mengungkap Misteri Kejahatan Illegal Fishing Kompleks

Saptoyo-Hakim Ad Hoc Pengadilan Perikanan PN Tual - Dandapala Contributor 2025-09-29 07:10:54
Dok. Penulis.

Tidak terbayangkan oleh banyak orang sebelumnya, bahwa seiring dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan, sain dan teknologi khususnya dibidang ilmu genetika, ternyata hasil uji dan analisis DNA ikan yang semula digunakan oleh para ilmuwan untuk membantu mengeliminir timbulnya berbagai macam penyakit ikan budidaya dan untuk pemuliaan ikan sehingga produktifitas usaha perikanan budidaya dapat meningkat.

Pada saat ini ilmu genetika modern tersebut dapat digunakan juga untuk membantu proses penegakan hukum yaitu untuk mengungkap riwayat asal-usul ikan dari barang bukti pada kasus kejahatan illegal fishing yang kompleks karena terbatasnya barang bukti kejahatan dan khususnya pada kasus bukan hasil operasi tertangkap tangan (OTT), yang terjadi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Nasional Republik Indonesia (WPPNRI).

Apa itu DNA (Asam Deoksiribonuleat)?

Baca Juga: Restorative Justice Pada Kasus Pidana Perikanan, Mungkinkah?

DNA (Deoxyribonucleic acid) atau dikenal dengan nama asam deoksiribonukleat adalah materi genetik dalam sel mahluk hidup yang membawa informasi tentang sifat-sifat organisme yang diwariskan dari induk atau orang tuannya ke generasi berikutnya dari semua mahluk hidup yang ada di alam semesta ini, meliputi; tumbuhan, hewan, ikan dan manusia, yang ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Austria bernama Gregor Mendel pada tahun 1865 Masehi.

Penemuan ini lahir melalui eksperimennya dengan tanaman kacang polong (ercis) di kebun biara dan menemukan hukum dasar tentang bagaimana sifat dasar dari induk diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hasil penemuan Gregor Mendel ini menjadi dasar dalam memahami ilmu genetika modern, sehingga ia dikenal sebagai “bapak genetika dunia”.

Fungsi DNA dalam mahluk hidup adalah; menyimpan informasi genetik yang diperlukan untuk perkembangan, fungsi, pertumbuhan, dan reproduksi suatu organisme, bertanggung jawab untuk meneruskan sifat-sifat dari induknya atau orang tua kepada keturunannya, memastikan kontinuitas karakteristik dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Pada dasarnya setiap mahluk hidup yang ada di alam semesta ini, baik dari tumbuhan, hewan, ikan dan manusia akan mewariskan sifat-sifat dasar yang ada dalam dirinya kepada keturunannya, seperti; ciri-ciri fisik seperti warna rambut, bentuk mata, warna kulit, bentuk tubuh, metabolisme, serta risiko penyakit keturunan, tingkat kecerdasan, bahkan pola perilaku seperti pola tidur atau kebiasaan bergaul.  

Sifat-sifat ini dibawa oleh gen (unit materi genetik) yang ada di dalam DNA, yang diwariskan dari induknya melalui sel kelamin saat pembuahan dan menentukan karakter individu keturunannya. Sifat-sifat ini diwariskan melalui kombinasi gen dominan dan resesif, yang juga dipengaruhi oleh interaksi gen dengan lingkungan serta proses mutasi dan rekombinasi genetik, menghasilkan variasi sifat pada keturunan.

Bagaimana DNA ikan dapat membantu mengungkap misteri kejahatan illegal fishing kompleks?

Pada dasarnya setiap jenis ikan memiliki karakteristik dan struktur DNA nya masing-masing yang membedakan dengan struktur DNA jenis ikan lainnya karena adanya variasi genetik pada urutan DNA yang menentukan karakteristik unik mereka, seperti bentuk tubuh dan warna. Perbedaan inilah yang menjadi dasar keragaman hayati di antara berbagai jenis ikan yang ada di alam dan memungkinkan setiap spesies untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Struktur DNA ikan meskipun dari populasi ikan yang sama tetapi bila berasal dari wilayah perairan yang berbeda, ternyata menunjukan adanya variasi yang nyata pada struktur DNA yang dimiliki oleh kedua populasi ikan tersebut. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Isolasi geografis akan membatasi ruang gerak kehidupan populasi ikan ke wilayah perairan lainnya sehingga menyebabkan terkendalanya perkawinan dan petukaran genetik antar populasi ikan;
  2. Perbedaan salinitas, suhu, PH, arus, tingkat kecerahan air, ketersediaan makanan dan kedalaman perairan akan memberikan tekanan kuat kepada populasi ikan untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan akan menyebabkan terjadinya seleksi alam terhadap populasi ikan;
  3. Mutasi genetik akan terjadi sebagai respon populasi ikan dalam beradaptasi terhadap lingkungan yang berbeda yang menyebabkan struktur DNA populasi ikan yang tidak menguntungkan secara berangsur-angsur akan menghilang dan menyebabkan munculnya variasi baru dalam strukur DNA dari populasi ikan yang sama. Jika dua populasi terisolasi, mutasi baru akan terakumulasi secara independen di masing-masing populasi, sehingga menghasilkan perbedaan genetik;
  4. Lingkungan perairan yang berbeda akan mempengaruhi waktu dan periode pemijahan dari populasi ikan yang akan semakin membatasi aliran genetik diantara populasi ikan di lingkungan perairan yang berbeda;

Pada kasus kejahatan illegal fishing yang kompleks dimana para pelakunya sangat terorganisir dan pandai menyembunyikan kejahatannya dan bukan merupakan operasi tertangkap tangan (OTT), maka uji dan analisis DNA ikan sampel dari barang bukti kejahatan dapat digunakan untuk membantu mengungkap misteri yang tersembunyi dari riwayat dan asal-usul barang bukti ikan, apakah berasal dan ditangkap dari bagian Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) atau dari tempat lainnya dengan cara membandingkan hasil uji dan analisis DNA ikan sampel dengan DNA ikan pembanding yang diambil langsung dari bagian WPPNRI yang dipilih oleh penyidik.

Apabila berdasarkan hasil uji laboratorium dan analisis dari ahli menunjukan bahwa struktur DNA ikan sampel dari barang bukti memiliki kesamaan dengan struktur DNA ikan pembanding yang di ambil dari bagian WPPNRI yang dipilih oleh penyidik, maka dapat disimpulkan bahwa barang bukti ikan hasil kejahatan illegal fishing tersebut berasal dari bagian WPPNRI yang sama dengan spesies ikan yang dijadikan pembanding.

Jika hasil uji dan analisis DNA ikan dari keduanya menunjukan hasil yang berbeda maka dapat disimpulkan bahwa barang bukti ikan tersebut bukan berasal dari bagian WPPNRI yang dipilih oleh penyidik.

Baca Juga: Tepatkah Penggunaan UU Darurat dalam Perkara Penangkapan Ikan Menggunakan Bahan Peledak?

Hasil uji dan analisis DNA ikan dapat membantu mengungkap kejahatan illegal fishing kompleks sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui asal-usul barang bukti ikan hasil tangkapan dari kapal penangkap ikan Indonesia atau kapal penangkap ikan asing yang dicurigai melakukan illegal fishing di WPPNRI;
  2. Untuk mengetahui asal-usul barang bukti ikan yang diangkut oleh kapal pengangkutan ikan Indonesia atau kapal pengangkutan ikan asing, yang dicurigai melakukan illegal fishing di WPPNRI;
  3. Untuk mengetahui asal-usul barang bukti ikan yang diperdagangkan secara illegal;
  4. Untuk memverifikasi keaslian dan kualitas produk ikan di pasar, terutama untuk produk yang berasal dari sumber yang meragukan atau dicurigai illegal;

Untuk menguji dan menganalisis DNA ikan sampel dapat dilakukan pada laboratorium biologi molekuler, laboratorium genetik dan laboratoium perikanan baik milik pemerintah atau swasta dan hanya memakan waktu pengujian yang relatif singkat.

Meskipun kejahatan illegal fishing dilakukan tampak sempurna tanpa cacat, upaya pelaku untuk menyembunyikan kebenaran akan selalu meninggalkan jejak dan petunjuk yang dapat dilakukan eksplorasi oleh aparat penegak hukum sebagai bahan pembuktian di ruang sidang, salah satunya melalui uji dan analisis DNA ikan. (ldr)

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI