Jakarta – Panitera Mahkamah Agung (MA), Heru Pramono, jadi peserta pertama yang menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di hadapan jajaran Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Selasa (09/09/2025).
Tahapan ini menjadi salah satu penentu akhir sebelum para calon diputuskan untuk menduduki jabatan hakim agung maupun hakim ad hoc HAM.
“Inovasi pengajuan kasasi dan peninjauan kembali secara elektronik yang kami usung, membawa perubahan dalam pola kerja di MA, dimana berkas upaya hukum saat ini wajib dikirim secara elektronik dan diterima dalam hitungan detik di oleh Kepaniteraan MA. Perkembangan ini jelas mengurangi permasalahan tumpukan berkas perkara di MA”, ungkap Heru Pramono dalam paparannya.
Baca Juga: Prof Heru Susetyo: Sepakat! SE Hidup Sederhana Aparat Pengadilan
“Selain pentingnya mengedepankan inovasi, seorang calon hakim agung harus mengetahui skala prioritas dari tujuan hukum yakni keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum dalam melaksanakan tugas sehari-hari,” imbuh Sarifuddin Sudding.
Pada akhir paparan, Heru Pramono menandatangani surat pernyataan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada jajaran Komisi III DPR dan seluruh panitia seleksi yang bertugas. Pelaksanaan fit and proper test calon hakim agung pada hari ini kemudian dilanjutkan dengan calon berikutnya, Budi Nugroho. (SNR/WI)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI
