Jakarta- Dwiarso Budi Santiarto mengucapkan sumpah jabatan sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Non Yudisial dihadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada upacara kenegaraan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11). Prosesi ini menandai babak baru dalam jajaran pimpinan tertinggi lembaga peradilan tertinggi di Indonesia.
Upacara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pengangkatan Dwiarso Budi Santiarto. Setelah itu, Dwiarso mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo, disaksikan langsung oleh Ketua Mahkamah Agung Sunarto serta sejumlah pejabat tinggi negara.
Dalam sumpahnya, Dwiarso berjanji akan menjalankan tugas dan kewenangan sebagai Wakil Ketua MA dengan penuh tanggung jawab, menjunjung tinggi hukum, serta berpedoman pada Undang-Undang Dasar 1945. Usai pengucapan sumpah, prosesi dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan yang menandai sahnya pengangkatan tersebut.
Baca Juga: Podcast PODIUM :Ketua Kamar Pengawasan MA Minta Hakim Jangan Traktir Makan Pejabat MA!
Dwiarso sebelumnya menjabat sebagai Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung, serta dikenal memiliki rekam jejak panjang di dunia peradilan. Ia diangkat menjadi Hakim Agung pada Oktober 2021, dan kini dipercaya menempati posisi strategis dalam bidang non yudisial, bidang yang berperan penting dalam pembinaan organisasi, pengawasan internal, serta manajemen peradilan di seluruh Indonesia.
Dengan pelantikan ini, susunan pimpinan MA kini terdiri dari Sunarto sebagai Ketua MA, Suharto sebagai Wakil Ketua Bidang Yudisial, dan Dwiarso Budi Santiarto sebagai Wakil Ketua Bidang Non Yudisial.
Presiden Prabowo dalam arahannya menekankan pentingnya integritas dan keteladanan di lingkungan peradilan. Ia berharap Mahkamah Agung terus menjadi benteng terakhir keadilan yang bersih dan dapat dipercaya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Wakil Ketua MA Non Yudisial Dwiarso Budi Santiarto
“Peradilan yang kuat hanya bisa berdiri di atas kejujuran dan tanggung jawab. Jabatan adalah amanah yang harus dijaga dengan sepenuh hati,” ujar Presiden.
Pelantikan yang berlangsung khidmat itu turut dihadiri oleh jajaran pimpinan Mahkamah Agung, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta pejabat tinggi lembaga negara lainnya. Momen tersebut sekaligus menjadi simbol konsolidasi kekuatan lembaga peradilan dalam menghadapi tantangan transparansi dan modernisasi birokrasi hukum di era pemerintahan baru. (SNR/WI)
Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp : Info Badilum MA RI