Cari Berita

Yummy! Enaknya Bubur Pedas Khas Sambas Kalbar, Ini Sejarahnya

Eliyas Eko Setyo - Dandapala Contributor 2025-04-05 07:10:16
Bubus pedas Sambas (elyas/dandapala)

Sambas- Bicara soal kuliner Indonesia memang tidak akan ada habisnya. Karena setiap masing-masing daerah memiliki berbagai macam kuliner dengan ciri khasnya yang berbeda. 

Hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan atau para penggemar makanan untuk bisa mencicipi kuliner-kuliner khas yang ada di Indonesia.

Jika Sobat Dandafelas berlibur atau berkunjung ke Sambas Kalimantan Barat, maka jangan lewatkan untuk mencicipi kuliner khas Kota yang pernah menjadi Kota kesultanan ini. Yaitu bubur ‘pedas’. Dari namanya pasti sudah banyak yang menebak dan berpikir kalau makanan ini pasti sangat pedas?

Baca Juga: Mudik dan Lebaran Nikmati Garut, Ini Keunikannya Yang Tak Terlupakan!

Jawabannya adalah salah karena kenyataanya makanan khas suku Melayu Sambas ini biasa juga disebut dengan Bubbor Paddas hanya merupakan perumpamaan dari suku Melayu Sambas yang mempunyai makna beragam sayuran dan rempah yang terdapat dalam bubur tersebut. Padahal tidak seperti demikian.

Rasa pedas itu sendiri berasal dari lada yang telah disangrai. Namun demikian rasa pedasnya pun tidak berlebihan, hanya meninggalkan sedikit rasa pedas saja di lidah.

Bubur ini lumayan berbeda dengan bubur yang biasa dijumpai di kota-kota lainnya. Bubur pedas khas Sambas terbuat dari beras yang ditumbuk dengan sangat halus kemudian dioseng, dicampur dengan sayur-sayuran seperti pakis, kangkung dan daun kesum ikut dimasukkan secara bersamaan ketika bubur sedang dimasak, biasanya bubur ini disajikan dengan ikan teri goreng dan juga kacang tanah yang ditambahkan di atas bubur pedas sebagai toping.

Wangi khas yang muncul dari bubur pedas ini berasal dari daun kesum dan juga daun kunyit yang dirajang sampai halus kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan yang lainnya. Banyaknya campuran rempah dan sayuran yang diolah secara bersamaan, maka dari itu bubur ini dianggap mengandung banyak nilai gizi.

Nah, jika sobat dandafelas ingin ada rasa pedas, tersedia pula sambal pedas yang khusus dibuat untuk dimakan bersama dengan bubur ini.

“Bubur pedas ini cocok untuk disantap kapan saja, terlebih pada saat bulan Ramadhan,” kata salah satu penikmat masakan kuliner Sambas, Fitri Febelena, saat diwawancarai DANDAPALA, Sabtu (5/4/2025).

Menurut tokoh masyarakat Abdullah, bubur pedas khas Sambas dahulu berasal dari suku Melayu yang menempat wilayah Singkawang, Pontianak dan sekitarnya. 

“Dahulu bubur ini hanya akan dimasak pada saat acara kerajaan atau upacara adat saja yang bersifat sakral, bahkan pada saat terjadi perang, bubur pedas ini dibuat sebagai metode untuk menghemat biaya makanan saat masyarakat di Kabupaten Sambas tengah melawan para penjajah,” ujar Abdullah.

Pada saat masa penjajahan stok makanan di Samba. Sehingga sangat sedikit dan menipis, sehingga masyarakat berinisiatif untuk membuat makanan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. “Maka dari itu solusi dari mereka adalah dengan cara membuat bubur pedas tersebut,” ucap Abdullah.

Bubur pedas bisa diperoleh hampir di setiap sudut Kota Sambas. Di kantin sekolah, kantor, pasar tradisional, bahkan sampai restoran berbintang. Seiring berjalannya waktu bubur ini tidak hanya tersedia di Sambas saja, melainkan sekarang tersedia sampai ke negara tetangga yakni di Serawak, Malaysia.

“Harganya pun bervariasi, untuk bisa menikmati satu mangkuk bubur pedas ini biasanya dikenakan biaya sebesar Rp 7 ribu sampai Rp 10 ribu saja sudah bisa membuat perut kita kenyang,” kata Man disela sela menikmati bubur pedas itu.

Harga tergantung di mana kalian membelinya katanya. Fitri menambahkan para ibu-ibu di Sambas biasanya lebih sering membuat bubur pedas ini sendiri.

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Tulungagung: Destinasi Wisata Dan Kuliner Untuk Warga Peradilan Yang Mudik

“Karena bisa menambahkan bumbu atau sayuran yang diinginkan sesuai dengan seleranya masing-masing,” ucap Fitri.

Bagaimana, apakah sobat Dandafelas tertarik untuk mencicipinya?(EES/asp)

Untuk Mendapatkan Berita Terbaru Dandapala Follow Channel WhatsApp Ganis Badilum MA RI: Ganis Badilum